Diagnosis Gangguan Pernapasan
Pasien gangguan pernapasan berat perlu segera diobati. Dokter akan memasang alat bantu pernapasan dan oksigen, serta memberikan cairan infus terlebih dahulu. Jika diperlukan, dokter akan meresepkan obat pelega pernapasan (bronkodilator) dalam bentuk suntik.
Bila kondisi pasien telah stabil, dokter akan bertanya seputar keluhan yang dialami pasien dan riwayat penyakitnya, kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter juga akan memeriksa rongga mulut dan tenggorokan.
Selanjutnya, untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang meliputi:
Pengobatan Gangguan Pernapasan
Pengobatan gangguan pernapasan akan disesuaikan dengan penyebabnya. Sebagai contoh, untuk mengatasi gangguan pernapasan akibat asma, dokter dapat memberikan salbutamol dan kortikosteroid dalam bentuk hirup (inhaler) atau tablet.
Sementara itu, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat memberikan antibiotik. Pasien juga akan diberikan obat batuk untuk meredakan batuk dan mengencerkan dahak sehingga dapat beristirahat guna mempercepat proses pemulihan.
Pada pasien gangguan pernapasan akibat gagal jantung, dokter akan meresepkan obat diuretik untuk mengurangi penumpukan cairan. Dokter juga akan memberikan obat penurun tekanan darah dan digoxin untuk memperbaiki kerja jantung.
Untuk mengatasi gangguan pernapasan pada pasien gagal ginjal kronis, dokter akan menyarankan prosedur cuci darah. Hal ini karena gagal ginjal kronis sering menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru sehingga mengakibatkan gangguan pernapasan.
Sebagai pengobatan lanjutan, dokter dapat menyarankan terapi rehabilitasi paru-paru (chest physiotherapy) untuk memulihkan kondisi pasien.
Gangguan pernapasan juga bisa terjadi akibat serangan panik dan gangguan cemas. Untuk mengatasi kondisi tersebut, pasien akan disarankan untuk menjalani terapi perilaku kognitif.
Penyebab Gangguan Pernapasan
Gangguan pernapasan disebabkan oleh penyakit yang menyerang saluran pernapasan, antara lain:
Selain beberapa penyakit di atas, ada gangguan pernapasan yang lebih sering terjadi pada anak-anak, yaitu bronkiolitis dan bronkopneumonia. Bronkiolitis adalah peradangan di cabang bronkus terkecil (bronkiolus) yang disebabkan oleh infeksi respiratory syncytial virus (RSV), virus influenza, atau rhinovirus.
Sementara itu, bronkopneumonia adalah peradangan pada pipa saluran pernapasan (bronkus) dan kantung-kantung kecil di paru-paru (alveoli). Bronkopneumonia merupakan salah satu penyebab gangguan pernapasan tersering pada anak usia di bawah 2 tahun.
Gangguan pernapasan juga dapat terjadi akibat penyakit pada organ lain atau kondisi medis tertentu, di antaranya:
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan pernapasan, yaitu:
Pencegahan Gangguan Pernapasan
Untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
Jika Anda menderita penyakit paru, jantung, atau ginjal yang kronis, jalani pengobatan dan lakukan kontrol rutin untuk mengurangi risiko timbulnya gangguan pernapasan.
%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 842.04] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S>> endobj 4 0 obj <> stream xœ•YYsã¸~w•ÿ©*K€'öm&ñÌ&ž+c§¶R»y †´ÅP¤‘œÍüût7 ’ É[[ë‘€¾Ðøú‚Þ>ÝÞüôŽ{œ³ òžžoo¸ÀÜ‹ƒ˜Å‘ÁFdïS糧½ ¼üóþöæ7ÿûêßÞÓßooîAÎÛ§7X”̸ó½éooþa3p²Hx¡¼HýÓ;áñhi*Oƽ4 ™Ì4û‡7«ÈúÛjú¿àÇOð¿÷e•ø÷_õ·7¸÷…>DþãHóÖq 0,Im%ÿD÷ÿZÅþÃg[„,^Øæ9i&å© ´ë ?<¸8Ñyiæ¥\²,Ñœ�áYÉ øáý9þÆê¬÷�«É¸ôHÄÞÓ/Ÿ¿®xBË@ãðHÆYÚJ]†YÄ$·i�Þ¿ê½Õ:¦E²WïWëÔÿjŽð¤ˆÎ+QÂ’ØKdÌR8ºØ�FúÛ¯«ÔÿŒ¢H.~¸wÙ›ÒUXâ–ª ‹Â¢ˆ2†^’„~Åö©ò>ýØãIšý¼%£YÕ1÷>”]ב¯ÖÒ?âšÓ ˜…Ü–ìt6s´‘dÉ5Z!¢ ãébÞlºmÉk—‚P°,´™Îzç4RU”'"`Üå×%m RB§–pyš-†ƒq>B |^‘Zôó�•Àã‘_W=]Æj-$-tM_xWµæœ8ŽÃ!àÔȘ#B[¤�þA‹ãgå!r�ä/¿¶àeÅG«tw 9ñw�Ž ZÜ?¶ ƒ™E´‡«‚ °²îb,‡œ(vÚBÊ[TwÅÍ1 >4þŠÜîY›¬÷ðO¡L;Äú3¿=ý¢MÕ§-òSŸÑfS¶h= ®îPFWBf·„~í„9àR«e¸ršv˜ô÷Oð-ñf�¡¥-¦ø�-‘_‡\$“±-â÷•‡á^LØàÇ~¨žï @ ÷¯ÝJ"ðŒÚª3Þ^§|îïWø vé×û¶'\!BпŠ©; s»P¡�‘TÝ:$™¿ï÷Í°uØïö" ¹¥¿9îÛø·Õ~‡Dâ3̵b˜Ì�‚èŠyª(Jø+‡ljí¡Ë~€Äš?tC�¶ëYâoJÔwlÏGtýwe`…¾Á~ݘHÚ a80 ¤?4C£=J9!y—oµšj[Ê#¸™�ÛvxWpCß) û¼#ªL;ŒÏ Úu+y!•OuüžÔlG3˜ B©NTjp8Äe[ÜÚE+ª7F<8\k%g+`µ/ l½\ ŠxÄ)•àõàí0½ùÅÀxLgsaëÌ¿›-µ=yq³¥Vme2-Ð(�}ÞäZ„('¾lʉ0Ø_»Á§Šrݯ‚n}‡AÀý&ïz´,– R´Ê\å—ƒÖŒ|K™UÛð!P; UÞH�žN¸"]á‡KR¶Ãf@tÎs3î–ã¡)Ò¤”—W…f�NYà]oAÃ,-DÒä}šæbœ*³;Ž¥J•ŠP€¡FÓ¿avÜ)ˆÄÔ�_1w©•nßÞ‘Y"„«¶ˆA2SähC Ûù†¹�9;£ˆe©Å‹³ˆ…)©}¢�ˆ¥~_”`»ðßÂ}9%ÏzÖV"B…cÇ1!€Ð]QGóš�d8Õœ]ÞWۜڑª¦GeÚÃøc#ž"�ux ƒdœF9î�¶´|8V-&‚®:�l¡„àÍΛ$mJ8bâ·U×â¼¹ £øáojÂë²R9;Öjû¹ŒPK„S�¤Ù¢�ºFåå±ÿ³<;CìÛåUËÔÇOè–f >È7ä›{1²ª²QÑRÕÕ´Úÿ¡°^½Æ–Ë>Nâ)SŸ§Zï �nOµ;f$2H¡ocJüd™”§ÈD‘Ú+ªüS'’ Y×äLk›ÛZ¦³Â"-'@e£Úp•[ŽUm¤ª!ó@Ï®9†‚jž7×`Ý•›j«>‚þg°n_u<¦«ƒ-«Vi;PlM?…«ÏG¸*pÃØtxŽH8<¦Ú¦Y×T¨ÚPõ¸6ÇIéòqÃŒ sÜÜYŠn.ÇŽ_%°¦¢Hæcõ}4W•þ]Nf‹ð\IåMí%öw®„K�ä‰uÔ=Y&1_´c‹²=\ˆª6ûªyÖµwþ‚h[¾áô�-§â(MYêELÕ±6iY˜ÎMÇGŸÙI<Á’H•gÉ:À9“*PÅ«Jƒ€ZmÝiµÉûùPC=žƆâ�®‘0CW˜ Å9Ÿd…é š¼®Ì‚ÊÚ5ÀÚ=c¤0MòàM×´Ä7j±fÁuxÚ�é˜Ð8í gM¾{MòâKäù!ÌÓÀpZ“ªôÆóÑ„U=PX)cCW0*.Èã°ò�AŸÆ«.$s�Ä®ˆÇLüÐá›Nj{À‰5žâ¡Ekåñæx4ÒA!ßœXww׳j(¡àé„¡-"8‰h%$æ5½µPF�ݾ«±i†ÉÛÒvͲ,œòý}ÝÑÑÕ�s¸ò~»7c¹«=HXÂm1Îg¼ f“Ô¦m “:¨9têá`åhnpÜP>®êŽ¦²q;²f× gÑB� :5#îLh×8Ò;¤@Æ n0.b�‹©°�¢¡]¦šË7–È©(4‰B=£µå8•-t¦Rk?Ìl\¦&«¼àA,q[«bÙ—:Ò_± �`ÛÑÀäqéÕÂÌ’†³ådõ²–·ú½ą̂¨WmÕƒÅ`†yX¼òŠ©ÚRrúH{òèfÇS=*ÞQý„*Š]ùš_õªa ›½·^5FÄhñ; (ã6ínÿ¶—ªQÒƫ膤ó?gB‰ñ§KÐ2ùœ9+æ¡%›ÓVh(,ÚGS�úrG]�n)E ßlà€ºò"èªZÍ~Ð(Ï&Á€&Á3�n>=Õ+ZÇ™Ué¹~Ÿ …zP1/:º©£pnàk6µ P ô†'/¡QÇÖøH ›vaÖYæÝibRÙ ÕiedTá:)£Åz2‹¾ORè<†¬\uf£8³Ý1±�³ä²[E:Õ,õö¤ŒÛª·§¼ áyÑÝŽƒh‹c8€bzJèÇL§ËÅaò-ùj“OÏù&!*aµzvFÿÒû(E $”ΣõbRÊt‰E§õ\U[`Œüù ¯y˜×Ò×~AÓ´ÿ«¿ÌÚTL¿Ì= ÷ûÜ«‡ö|ª~&ÜÐïkzm0îóÎ<Ý]r®‰Ì“QÎüx‰•Z;˸k‰3–ˆki(†60vÓþÓzÊ endstream endobj 5 0 obj <> endobj 6 0 obj <> endobj 7 0 obj <> endobj 8 0 obj <> endobj 9 0 obj <> endobj 10 0 obj <> endobj 11 0 obj <> endobj 12 0 obj <> endobj 13 0 obj <> endobj 14 0 obj <>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 842.04] /Contents 15 0 R/Group<>/Tabs/S>> endobj 15 0 obj <> stream xœ•Y[sœ8~w•ÿƒ¡ÊÍ î웽åI²3±3IïÎnMöwÓFk:ˆv'óë÷\$h<ÁÃTÊ6H:Ò¹|ç;Gäf}yñÃ�RHéù‘Xï./¤ð៱z~ âÀ‹`bËÞ|JÅ£¾¼ðÅ#½Éļ¾¹¼>Èç¹Xo~sž•û_±þÇåÅ-l~³>ÛRú^”œm £( ÎÖ¹¼øe*%eèE�s™[ýÃ���ÑK#d”zA"Ò(ôòÌÈßüÓ�œõíÜØùé^Ü|tSçö‡Þ¾sW¡s�oÄí¿qø#<ÿ~hâÓp¥tÖ÷âÝû0‹“÷ÿ‚_·bÆ^H/ŒD¤žU~ýöþ#|}¾1>ð�àéÚ*ñ‰&ïñQ¼»ð‡§ASš¹½seè¬Å¯ïÖoÑŒ˜×ânoÝœ·ÆÕ?Ï©d‰—H‘Bì³À臟ÖïIÅïK…aêÉx*õò F0‰Dˆë¥HòÔK’±A±(óÂP$Yèeví�wßZw•:{4»hÐ<ñÔU]!~.u:î*w:›S>�½PNwžÓÂjœ´ÿTã,ód*’8A¸W>èu)6ðëiÖ›±½ü3…¢ ³hÎóáKÏ›üI‚Ì{=…^ ÈØ“ÖÝWûB¸« Ï¥á!ôp7@Çrg«tY@té†v¬ÝÑCBëTw‚�Œ�onàÛEªÙÕÌì÷P\Ù+|j³ Db§Ùo¸Õ~×íÉžŽ†'§;n ‡^ˆ÷UÑÛ£4L/3Ý—^�Û1|žÛx ¾öe¶ªßŽ%¼£v2È�ÄŸµN•]‚?¿£)ªyt3çÊ,ÐUÛõ Njôª%»M‰óЕ 0¹¤2sŸw•8Ûá} Ù{ø³käð¥±*¡ºí]é;•gƯµ»Ê`ãÁíf\�rèc‘Ÿâ,Eôþ%?…ò…Ÿp@c�$¸ÉL�úMß!¶6Spà4ù*”‰£÷m‹§öèo&÷G½© ñÝ@Án‹ª ¯„gPf‹Æïvnâ¨Í±LÝC¯-sFz‰uÆyìHåfÁlµHb*¸ÓmÚæ 4¬T[ã.Gí˜}çÿ¦);ˆ“‡1Ÿæì@k ÃSÞ:©4Ò Oi"q(Qª‰Äi´ê1ê™t·ž0Y[±^°5(v4š-sRœ{™µU|¤Œn4�'vmÇ—Äàx&9¬íÃÿÊ LôZB�&¨’AµÀÇ7ÓjŽïÕ°°aä<´&yB°r(ºUèÊ#�€µ«qS¶˜‚Øsš¬…ƒ¹o—Ù%žomfßKêX¡Ž,Ü‚¨É•4Ÿ;»öØlÝáU5´XÏ4œ[&eØ
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Hiu bernapas dengan insang, namun cara kerjanya seperti paru-paru.
Bobo.id - Hidup di laut, apakah organ pernapasan hiu adalah insang? Cari tahu jawabannya, yuk!
Hiu merupakan salah satu hewan laut yang dikenal banyak orang karena taring yang tajam dan sirip di atas punggungnya yang khas.
Dilansir dari National Geographic, ada sekitar 500 spesies hiu yang berbeda di seluruh lautan dunia.
Mereka mengarungi lautan sejak 28 juta tahun yang lalu dan masih ada hingga saat ini. Sering disangka ikan, apakah hiu juga bernapas dengan insang seperti ikan?
Menurut Livescience, organ pernapasan hiu adalah insang, yang cara kerjanya mirip dengan paru-paru manusia.
Sebab, dengan insang tersebut, hiu bisa menyerap oksigen dari air di sekitarnya.
Uniknya, jumlah insang pada hiu adalah lima celah, yang ada di sisi tubuh, di belakang mulut, dan di atas sirip dada hiu.
Komplikasi Gangguan Pernapasan
Komplikasi gangguan pernapasan dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya, antara lain:
Gejala Gangguan Pernapasan
Gejala utama gangguan pernapasan adalah sesak napas atau napas terengah-engah. Selain itu, penderita gangguan pernapasan juga dapat mengalami gejala berikut:
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas. Pemeriksaan dan penanganan juga perlu segera dilakukan jika muncul gejala yang lebih serius, seperti:
Segera bawa bayi atau anak Anda ke dokter jika ia mengalami gangguan pernapasan dengan gejala berikut:
Cara Kerja Pernapasan Hiu
Ketika air masuk ke mulut hiu, maka air akan menuju saluran antara mulut dan insang, yang dikenal dengan rongga orobranchial.
Kemudian, air akan kembali ke luar melalui bukaan insang. Sebelum keluar, oksigen dalam air diserap ke dalam darah melintasi kulit tipis permukaan insang.
Ada dua jenis mekanisme pernapasan hiu, yaitu saat membuka mulut dan tanpa melalui mulut.
Perlu diketahui, oksigen tidak hanya ada di udara, teman-teman, melainkan juga berasal dari air laut.
Baca Juga: Penjelasan Organ Pernapasan Kecoak: Spirakel dan Trakea
Sekelompok bakteri bernama Prochlorococcus yang ada di laut berfungsi untuk menghasilkan oksigen bagi bumi karena dapat melakukan fotosintesis.
Ternyata hiu masih bisa mendapatkan oksigen ketika mereka tidak berenang dan meneguk air ke dalam mulut.
Jadi, pernyataan bahwa semua hiu harus berenang untuk selalu bernapas, adalah pernyataan yang tidak benar.
Selain melalui mulut, air dengan oksigen bisa masuk ke organ pernapasan hiu melalui membran insangnya.
Ketika air melewati membran insang, maka pembuluh darah kecil segera mengekstrak oksigen dari air.
Sedangkan karbon dioksida akan keluar dari darah hiu atau dari tubuhnya melalui jaringan insang.
Beberapa hiu bernapas menggunakan sistem pemompaan bukal. Bukal adalah otot mulut hiu.
Berdasarkan metode pernapasan ini, otot mulut (bukal) akan menarik air ke dalam mulut dan di atas insang, sehingga tanpa berenang pun hiu tetap bisa bernapas.
Bahaya Sampah di Laut
Nah, setelah kita tahu bahwa semua hewan di laut mendapatkan oksigen dari air laut, maka kita harus menghentikan kebiasaan membuang sampah dan limbah di laut.
Pasalnya, plastik yang berada di dalam air, sewaktu-waktu akan hancur karena pengaruh matahari dan sebagainya.
Hancurnya plastik ini akan menimbulkan partikel-partikel kecil yang disebut mikroplastik.
Baca Juga: Organ Pernapasan Ikan: Anatomi, Fungsi, dan Contoh Gangguannya
Kemudian, sampah-sampah plastik yang tersebar di dalam laut akan mengurangi jumlah organisme laut yang menghasilkan oksigen di bumi.
Senyawa kimia yang berasal dari sampah plastik ini dapat mengganggu perkembangan, fotosintesis, dan produksi oksigen bakteri Prochlorococcus.
Pencemaran air dapat terjadi pada sungai, danau, bahkan laut akibat dari limbah industri, limbah rumah tanggal, dan detergen.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), sebanyak 80 persen pencemaran air laut berasal dari darat, melalui sumber limpasan.
Limpasan adalah bagian curah hujan yang kelihatan mengalir di sungai atau saluran buatan di permukaan tanah.
Bayangkan, jika limbah di laut semakin meningkat, maka bakteri Prochlorococcus tidak dapat menghasilkan oksigen dengan lancar.
Padahal, oksigen ini yang membantu hiu dan hewan-hewan laut lainnya tetap bisa bernapas.
Petunjuk: Cek halaman 2!
Tonton video ini, yuk!
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera
Peripheral Komputer Adalah Komponen Tambahan Yang Berfungsi Untuk Mendukung Kerja Komputer Sehingga Fungsi Kerja Komputer Menjadi Maksimal
Gangguan pernapasan adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas, dada terasa seperti diikat, atau leher terasa seperti tercekik. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya penyakit saluran pernapasan, atau gangguan pada organ lain, seperti jantung atau ginjal.
Berdasarkan letaknya, saluran pernapasan terbagi menjadi saluran pernapasan atas dan bawah. Saluran pernapasan atas terdiri dari rongga hidung, sinus, dan tenggorokan bagian atas (faring). Sementara saluran pernapasan bawah meliputi tenggorokan bagian tengah dan bawah (trakea), bronkus, dan paru-paru.
Pada kondisi tertentu, saluran pernapasan bisa terganggu dan menimbulkan berbagai gejala, mulai dari ringan hingga berat. Akibatnya, fungsi paru-paru dalam mengelola oksigen dan karbondioksida bisa terganggu.
Jika gangguan pernapasan berat tidak segera ditangani, gangguan tersebut dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan berakibat fatal.