Cara Menghitung Inventory Turnover Pada Laporan Keuangan

Rumus Inventory Turnover

Ada dua rumus inventory turnover yang bisa digunakan untuk mengetahui seberapa sering perputaran persediaan terjadi dalam satu periode.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, komponen penghitungan yang dibutuhkan oleh rumus-rumus ini terbilang cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh pemilik usaha mana pun yang melakukan pencatatan keuangannya dengan rapi.

Tentukan Periode Waktu

Tentukan terlebih dahulu waktu yang akan kamu gunakan dalam menghitung inventory turnover. Biasanya sih, periode yang digunakan berkisaran dalam satuan bulan, tetapi kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis kamu.

Misalnya, kamu memilih menghitung dalam satu bulan. Berarti kamu harus menghitung nih total penjualan bersih dan nilai rata-rata persediaan selama satu bulan penuh untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai efisiensi pengelolaan persediaan.

Namun, misal bisnis kamu mengalami fluktuasi penjualan yang signifikan, kamu bisa memilih periode waktu yang lebih pendek, misalnya triwulan atau semester, agar lebih akurat. Intinya, sesuaikan periode waktu dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis kamu, ya!

Meningkatkan profitabilitas Anda

Manajemen inventaris yang efektif berkontribusi pada peningkatan keuntungan dengan mengurangi biaya inventaris yang berlebihan. Proses perputaran persediaan yang disederhanakan juga memberikan kekuatan pada bisnis untuk bernegosiasi persyaratan yang lebih menguntungkan dengan pemasok, menciptakan peluang untuk diskon dan opsi pembayaran yang dapat meningkatkan profitabilitas.

Rumus dan cara menghitung inventory turnover

Mengapa penting untuk menghitung inventory turnover?

Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk menghitung inventory turnover:

Mengevaluasi efisiensi pengelolaan persediaan

Inventory turnover memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan barangnya. Untuk inventory turnover yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjual barangnya dengan cepat, sehingga tidak terlalu banyak uang yang terpakai untuk menyimpan barang tersebut.

Sebaliknya, inventory turnover yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan kurang efisien dalam mengelola persediaan barangnya, sehingga uang yang terpakai untuk menyimpan barang cenderung lebih banyak.

Cara Menghitung Rasio Inventory Turnover

Nah setelah mengetahui pengertian dan manfaat dari inventory turnover itu sendiri, tentu sobat KH juga ingin tahu bukan, bagaimana sih cara menghitungnya untuk keperluan bisnis atau perusahaan?

Sebenarnya tidak ada yang sulit dalam menghitung rasio inventory turnover. Kamu hanya perlu membagi Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk suatu periode dengan rata-rata persediaan untuk periode tersebut.

Sebelum melakukan perhitungan, pastikan dahulu untuk mengetahui rumus perhitungan rasio inventory turnover yakni:

Rasio Inventory Turnover = Penjualan / Rata-rata Persediaan

Karena persediaan akhir sangat berfluktuasi pada sepanjang tahun, maka dibutuhkan perhitungan rata-rata persediaan. Rata-rata persediaan ini dapat dihitung dengan rumus:

Rata-rata persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2

Sehingga rumus rasio inventory turnovernya dapat dihitung sebagai berikut:

Rasio Inventory Turnover = Penjualan / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2)

Sebuah toko yang menjual laptop melaporkan biaya pokok penjualannya pada laporan laba/rugi senilai Rp200 juta.

Persediaan awal dari toko ini adalah senilai Rp250 juta, sedangkan persediaan akhirnya adalah senilai Rp100 juta. Lalu, berapa rasio inventory turnover dari toko laptop tersebut?

Penjualan: Rp200 juta

Persediaan Awal: Rp250 juta

Persediaan Akhir: Rp100 juta

Rasio Inventory Turnover = Penjualan / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2)

Rasio Inventory Turnover = Rp. 200.000.000 / ((Rp. 250.000.000 + Rp. 100.000.000) / 2)

Rasio Inventory Turnover = 1,14 kali

Jadi, pada rasio inventory turnover toko laptop ini adalah sebesar 1,14 kali.

Setelah mengetahui berapa rasio inventory turnover bisnismu, pastikan juga untuk menemukan informasi yang sesuai dengan data statistik dengan bidang industri mu agar dapat melihat bagaimana peringkat perusahaan kamu dalam hal perputaraan persediaan dibandingkan dengan para kompetitor dalam bidang yang sama.

Hitung Total Penjualan Bersih

Sederhananya, rumusnya begini:

Total Penjualan Bersih = Total Pendapatan Penjualan – Diskon Penjualan – Pengembalian Penjualan – Potongan Harga Lainnya.

Jika kamu memilih periode waktu untuk menghitung inventory turnover dalam satu tahun, berarti kamu harus menghitung total penjualan selama satu tahun. Biar akurat, kamu bisa mengacu pada laporan keuangan bisnis kamu.

Baca juga: Cara Praktis Menghitung Biaya Produksi dalam Bisnis, Efisien!

Meningkatkan Profitabilitas

Dengan meminimalkan biaya penyimpanan dan meningkatkan penjualan, Inventory Turnover yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas bisnis Anda secara keseluruhan.

Apa itu Inventory Turnover?

Ilustrasi Gudang Persediaan Barang(Foto: Freepik.com)

Menurut Kasmir (2017), Inventory turnover adalah rasio yang menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan berputar dalam satu periode akuntansi.

Sedangkan menurut Home & Wachowicz (2008), istilah inventory turnover juga merupakan rasio yang digunakan untuk menentukan keefektifan perusahaan dalam mengelola dan mengukur likuiditas persediaan.

Dari dua penjelasan di atas dapat disimpulkan, jika inventory turnover adalah indikator penting dalam akuntansi dan manajemen persediaan yang mengukur frekuensi perputaran dana dalam persediaan serta efektivitas pengelolaannya.

Rasio ini membantu perusahaan untuk memahami sejauh mana mereka mampu menjual dan mengganti stok barang dalam periode tertentu, sekaligus memberikan gambaran mengenai likuiditas persediaan.

Baca Juga: Cara Menghitung Rasio Likuiditas dan Contohnya